Rabu, 05 September 2012

Sang Negarawan Muda Ideal


Memang sangat sulit menemukan sosok seorang pemuda yang cerdas, jujur, berani, tawadhu, istiqomah, dan tidak egois.sebenarnya ini bukan masalah umur namun ini masalah kepribadian, tidak penting tua atau mudanya. Jangankan yang muda, yang sudah tua karena hidupun belum bias membentuk karakter idealnya itu seperti apa? Saya pikir karakter idealnya seorang negarawan itu simple saja, yaitu layaknya sosok ksatria :berani, jujur, tawadhu,  dan ikhlas. Memang sangat mudah diucapkan  tapi sulit dipraktekan. Munkin kal;au kita jeli dalam menelaah sejarah munkin Miqdad bin Zaid adalah tokoh yang menarik untuk menjadi inspirasi bagi para pemuda Indonesia. Sosok yang yang pemberani, dan punya semangat yang tinggi, orator. Beliau adalah seseorang  kepercayaan Rasulullah SAW sebagai pippinan perang. Karena kealianya pada seni perprangan, administrasi, dan lidership. Kalau untuk pemuda Indonesia saat ini jangankan untuk seni perperangan seni beladiri saja munkin masih entah-brantah.. saya berani jamin bahwa keminatan  pemuda Indonesia saat ini untuk mempelajri bela diri  kurang dari lima puluh persen. Yang ngetop malah boy band gitu kali ya?
Bela diri itu penting karena selain untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, bela diri juga merupakan sunah Rasul. Mengikuti trend itu boleh biar gak di bilang” katrok” namun kita jangan sampai menjadi orang yang lua diri. Kalau sutu saat  tentara Amerika datang buat nyerang kita giman? Emang bisa di hadapi dengan nari ala Super Junior gituu?  Gak bisa! Tapi kalau dikasih dwichagi atau teknik harimau bagaluik, lain lagi. Munkin bisa mematahkan tiga kepala tentara Amerika sekaligus kayaknya.
Kembali ke Miqda bin Zaid tadi, beliau adalah orang yang penuh semangat . suatu ketika di waktu hendak pergi ber perang Rasulullah bertanya siapa yang hendak maju atau mundur untuk pergi berperang. Lalu, Miqda berdiri berbicara dengan lantang” hai Rasulullah kalau engkau bertanya siapa yang ingin berperang, maka kami akan mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan Bani israil kepada nabi musa AS,  kalau mereka mengatakan  pergilah , perangi mereka bersama tuhanmu. Kami atetap tinggal disini, setelah engkau mememnangkan perperangan maka barulah kami maski wilayah itu.  Tapi kami akan mengatakan pergilah kau perangi mereka bersama tuhanmu, dan kami akan berada di barisan depan, belakang kiri dan kananmu.” Subhanallah, begitu semangat bukan? Dan prestasi yerdahsyah dari Miqdad bin Zaid adalah ia tidak penah kalah dalam berperang. Tahukah anda berapa usia Miqda kala itu? Saat itu miqdad baru berusia dua belas tahun. Dan dipimpinyanya berusia diatasnya, gimana, mantap gak tu?
Selain cerdas dan pemberani seorang negarawan harus jujur , tawadhu, dan sederhana.  Ada selogan yang menyakan “jujur itu hebat’ ingat siapa Rasullah SAW beliau diberi gelar Al Amin karena kejujuranya. Rsullah SAW tidak akan pernah mengatakan sesuatu kecuali hal itu benar. Tawadhu(renadah hati0 hal dasar yang perlu kita tanamkan dalam hati ialah bahwa kita sama di hadapan Allah SWT.  Jadi, jangan pernah mrasa sombong kepada sesame apalagi keoada AllahSWT. Dan serang negarawan harus tampil sederhana . kita harus takjub pada kesederhanaan hidup seorang Moh.Hatta.
Seorang negarawan juga tidak boleh egois. Menguntungkan diri sendiri itu bukan sifat seorang negarawan. Harus lebih memprioritaskan kepentigan umum. kalau ingi menelaah kita harus berguru pada masyarakat Badui., katanya disana ekonomi masyarakat mereka merata. Hal itu terlihat dari bentuk rumah mereka, tidaj ada yang terlalu bagus dan tak ada pula yang yerlalu jelek. Pemimpin merka pun harus siap hidup layaknya mera, tidak telalu mencolok namun sederhana. Kabarnya disana kalau pemimipinya tidak mampu untuk sederhana lebih baik mundur. Wow, top-markotop deh,sama teknik lidership masyarakar Badui.
Itulah idealnya seorang negarawan muda pemberani, penuh semngat,jujur,tidak egois, sedehanana dan inspiratif. Dimana kita bisa bertemu sosok-sosok itu sekarang? Di TENS 2012.” TENS  2012 im coming!”


Ditulis oleh Afrizal
Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang
Referensi
1.      Muslim Inspiratif karangan bapak  Fachmi casova
2.      Character Building karangan bapak Eri Soedewo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar