Rabu, 05 September 2012

Negarawan (Pemuda yang Berpolitik)


Nama           : Randi Dwi Anggriawan
Jurusan       : Teknologi Hasil Perikanan
Daerah        : Malang

Pemuda Indonesia hari ini adalah generasi baru yang lahir setelah terjadi perubahan dalam memperoleh hak hidup sebagai warga Negara, mereka lahir dan dibesarkan dalam suasana serta lingkungan alam kemerdekaan. Di zaman yang relative “damai”, dimana bangsa Indonesia kini mengisi kemerdekaan dengan berbagai upaya pembangunan nasional menuju Negara maju. Ole karena itu kemajuan bangsa ditentukan oleh peran pemuda dan kontribusi nyata, dengan berpijak pada Pancasila dan UUD 1945 dan konsekuensi untuk menghayati dan mengamalkannya.
Istilah pemuda atau generasi muda umumnya dipakai sebagai konsep untuk memberi generalisasi golongan masyarakat yang berada pada usia paling dinamis, yang membedakan dari kelompok umur anak-anak dan golongan tua. Menurut budayawan Taufik Abdullah, pemuda bukan cuma fenomena demografis, akan tetapi juga sebuah gejala historis, ideologis, dan juga kultural. (Pemuda dan Perubahan Sosial, LP3ES, 1987).
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.
Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengobarkan semangat juang Pemuda. Apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Sebagai golongan elite masyarakat, dalam banyak kasus, peran kaum muda amat menentukan arah kehidupan bangsanya. Seperti diulas Pareto, Mosca, atau Michel (1982), mereka adalah kaum elite yang memiliki mobilitas tinggi dan peran sentral dalam menentukan opini dan keputusan mayoritas. Pada gilirannya, kaum elite itulah yang mengontrol berbagai akses atas sumber daya ekonomi dan politik negara.
Pemuda memang harapan bangsa. Apalagi, jika ditilik lebih jauh ke belakang, Kebangkitan Nasional pun sebenarnya juga dipelopori oleh generasi muda, yang kala itu tergabung melalui organisasi Boedi Oetomo. Kini, 100 tahun pasca Kebangkitan Nasional dan 80 tahun Sumpah Pemuda, patut dipertanyakan apa peran para pemuda kali ini (Andrie, 2008)
Pemuda Indonesia mestilah ikut mengambil peranan dalam pembangunan politik, secara konkrit apa saja yang harus dilakukan pemuda, apakah dengan berdiam diri, menekuni ilmu setinggi-tingginya, sementara waktu terus berganti dengan berbagai tantangan baik dalam bidang politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan. Hal-hal yang menjadi bahan renungan dan pemikiran pemuda dalam konteks pembangunan politik saat ini pada umumnya tidak selalu diwujudkan dengan secara terbuka dalam berbagai kesempatan dan kegiatan meja politik, sehingga ada kecenderungan pemuda lebih banyak mengalihkan perhatian mereka kepada hal-hal yang secara langsung member kemungkinan penghidupan hari ini. Ketidakpedulian yang terselubung dalam keikutsertaan pemuda di bidang politik, terutama pada kelompok pemuda mahasiswa, terutama pada kelompok pemuda mahasiswa antara lain karena berbagai pengalaman masa lalu ketika kampus digunakan sebagai kegiatan perpolitikan sehingga menimbulkan berbagai konflik.
Mahasiswa, acapkali kegiatannya hamper tanpa kendali dalam berbagai aksi protes belakangan ini, dengan berbagai upaya preventif dari pihak aparat keamanan telah menutup seluruhnya penggunaan kampus sebagai ajang kegiatan perpolitikan dari aktivis-aktivis mahasiswa.
          Peranan pemuda yang lebih konkrit dalam pembangunan politik Indonesia, berkaitan dengan perkembangan sistem politik yang berlaku di Indonesia. Para pengamat politik banyak yang berpendapat agar sistem politik itu mampu memikul atau menyelesaikan beban-beban yag semakin bertambah dan semakin berat itu perlu dikembangkan kapasitasnya. Pengembangan kapasitas ini ditujukan kearah kesempurnaan perwujudan demokrasi pancasila yang diinginkan oleh UUD 1945.



Kesimpulan
Peranan pemuda dan kaum muda pada umumnya dalam pembangunan politik Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan tetap sebagai agen perubahan, dan hal ini akan bergantung pada sejauh mana tingkat kontribusi pemuda dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian komitmen terhadap Pancasila dan UUD 1945 harus setiap waktu diperbaharui dan disegarkan.


Sumber :
Lopulalan, D.J.L. 2008. Pemuda Dalam Pembangunan Politik. POPULIS, Volume 3 No 1,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar