Filza Amalina
Etoser Surabaya
Indonesia negara yang kaya akan
sumber daya alamnya, yang beragam akan kreasinya dan keindahan alamnya, bahkan
banyak yang mengatakan Indonesia merupakan tanah surga dengan tongkat kayu
dapat menjadi tanaman, Indonesia merupakan kolam susu kerena dengan jaring dan
kail saja seseorang bisa tetap hidup. Namun apakah benar? Benarkah Indonesia
merupakan tanah surga? Benarkah Indonesia merupakan kolam susu? Jika memang
benar tentu sudah tidak terdengar lagi jeritan rakyat miskin yang menjerit
kelaparan, tak ada lagi anak yatim terlantar di jalanan, tak ada lagi
kejahatan-kejahatan yang berkeliaran akibat terjepit dalam perekonomian. Namun,
apa kenyataannya, kemiskinan semakin mencekik masyarakat Indonesia, kejahatan
ada dimana-mana. Kelaparan sudah menjadi masalah yang lumrah. Begitulah
Indonesia, yang kaya semakin memperkaya diri dan yang miskin semakin melarat,
itulah bentuk kesenjangan sosial.
Indonesia memang tanah surga dan
kolam susu bagi para penguasanya, bagi para pejabat yang terus menguras
kekayaan negara. Bagaimana tidak dari hasil penyidikan dari Januari hingga
Agustus 2011 mencapai 1.108 kasus korupsi.1 Ya begitulah keadaan
pemerintahan kita, korupsi sudah tidak asing lagi ditelinga mereka, tidak bisa
membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Tidak bisa lagi membedakan mana yang hak dan mana yang kewajiban. Pemerintah sudah tidak
bisa dipercaya lagi oleh masyarakat. Ya Allah sebegitu parahnya negara kita,
lalu siapakah yang akan merubah negeri
ini, siapakah Bung Karno kedua yang dapat memelengkingkan kemerdekaan kembali,
siapakah Pengganti Bung Tomo yang dapat menggerakkan sejuta arek Suroboyo untuk
membawa perubahan di Indonesia ini. tidakkah kita mengingat bagaimana pejuang kita
dulu yang begitu gigih mempertahankan negara kita meskipun hanya dengan
sepotong bambu runcing, tidak kah kita berfikir berapa banyak darah yang telah
ditumpahkan. Akankah kita hanya terdiam
dan berpangku tangan melihat keadaan seperti ini? Akankah kita hanya termenung
meratapi nasib negara kita? Tidakkah kita malu dengan usia kita? Tidak kah kita
malu dengan julukan kita sebagai seorang pemuda? Mana semangat kita sebagai
seorang pemuda? Jika dulu Indonesia merdeka karena semangat para pejuang
pemudanya? Lalu sekarang dimana kontribusi kita sebagai seorang pemuda? Ayolah
kawan nasib Indonesia ada di tangan kita sebagai seorang pemuda.
Filza Amalina
Etoser Surabaya
Saatnya yang Muda Bangkit
Sosok
penggerak nasionalisme bangsa Bung Karno dengan gagahnya telah mengatakan “Beri
aku sepuluh pemuda maka aku akan mengguncangkan dunia”1. Begitu
pemuda, pemuda adalah sosok yang penuh dengan semangat. Rasulullah saw bersabda
dalam hadist Abdullah bin Mas’ud ra, “ Tidak
akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai ditanya
tentang lima perkara: Tentang umurnya dimana dihabiskan, tentang masa mudanya
dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana
dia keluarkannya, dan tentang apa yang dia amalkan dari ilmunya”.(HR. At
Tirmidzi).2 Dari hadits tersebut telah dijelaskan bahwa masa
muda merupakan salah satu nikmat terbesar dan akan dipertanggungjawabkan kelak
di akhirat. Dari cuplikan perkataan Bung Karno dan sabda Rasulullah di atas
menunjukkan bahwa sesungguhnya pemuda sangatlah berperan penting untuk Agama
dan Negara. Masa muda merupakan masa yang paling produktif karena pada masa Allah telah memberikan
kekuatan badan dan pemikiran yang cemerlang sehingga sering kali pemuda selalu
memberikan solusi dan inovasi dimanapun dia berada. Sebagai mana para tokoh pemuda
Indonesia pada tempo dahulu, Bung Karno dengan keberaniannya dan pidatonya yang
menggelegar sehingga orang merinding jika mendengarkan, Bung Tomo yang dapat
mengerahkan seluruh arek Suroboyo untuk melawan sekutu. Begitu juga dengan
tokoh-tokoh islam yang dapat menjadikan Islam berdiri tegak dan terus
berkembang. Seperti Khalid Bin Walid yang begitu gigih menyebarkan Islam lewat
medan pertempuran.
Namun
yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana keadaan pemuda Indonesia
pada kondisi saat ini, masih adakah tokoh penggerak seperti Bung Tomo yang
dengan gagah berani di media. Masih adakah sosok Bung Karno yang pidatonya
begitu tegas. Jika kita melihat di surat kabar atau media lainnya, banyak
sekali kabar meresahkan masyarakat Indonesia, Tahukah kita bahwa bahwa 15 juta
perempuan usia 15-24 di Indonesia melahirkan setiap tahunnya melahirkan diluar
nikah, tahukah kita bahwa tidak kurang dari sekitar 2,3 juta kasus aborsi dan
20 persen dilakukan oleh remaja. Astaghfirullah, itulah kondisi remaja dan
pemuda Indonesia saat ini. Akankah kita hanya terdiam melihatnya? Itulah
kenyataannya, masihkah kita hanya akan berpura-pura tuli seakan-akan tidak
terjadi apa-apa? Ayolah pemuda
bergeraklah, kita memang termasuk orang-orang beruntung karena kita bukan
termasuk golongan orang-orang yang terjebak ke dalamnya. Tapi akankah kita
hanya diam? Mau seberapa parah lagi keadaan negara kita sehingga kita baru mau
bergerak? Saat yang kita yang muda bangkit
1.
http://359.sitti.co.id
2. Al Atsariyah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar