Rabu, 05 September 2012

Nasib Indonesia Ada di Tangan Pemuda


Filza Amalina
Etoser Surabaya

            Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alamnya, yang beragam akan kreasinya dan keindahan alamnya, bahkan banyak yang mengatakan Indonesia merupakan tanah surga dengan tongkat kayu dapat menjadi tanaman, Indonesia merupakan kolam susu kerena dengan jaring dan kail saja seseorang bisa tetap hidup. Namun apakah benar? Benarkah Indonesia merupakan tanah surga? Benarkah Indonesia merupakan kolam susu? Jika memang benar tentu sudah tidak terdengar lagi jeritan rakyat miskin yang menjerit kelaparan, tak ada lagi anak yatim terlantar di jalanan, tak ada lagi kejahatan-kejahatan yang berkeliaran akibat terjepit dalam perekonomian. Namun, apa kenyataannya, kemiskinan semakin mencekik masyarakat Indonesia, kejahatan ada dimana-mana. Kelaparan sudah menjadi masalah yang lumrah. Begitulah Indonesia, yang kaya semakin memperkaya diri dan yang miskin semakin melarat, itulah bentuk kesenjangan sosial.
            Indonesia memang tanah surga dan kolam susu bagi para penguasanya, bagi para pejabat yang terus menguras kekayaan negara. Bagaimana tidak dari hasil penyidikan dari Januari hingga Agustus 2011 mencapai 1.108 kasus korupsi.1 Ya begitulah keadaan pemerintahan kita, korupsi sudah tidak asing lagi ditelinga mereka, tidak bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Tidak bisa lagi membedakan  mana yang hak dan  mana yang kewajiban. Pemerintah sudah tidak bisa dipercaya lagi oleh masyarakat. Ya Allah sebegitu parahnya negara kita, lalu siapakah yang akan  merubah negeri ini, siapakah Bung Karno kedua yang dapat memelengkingkan kemerdekaan kembali, siapakah Pengganti Bung Tomo yang dapat menggerakkan sejuta arek Suroboyo untuk membawa perubahan di Indonesia ini. tidakkah kita mengingat bagaimana pejuang kita dulu yang begitu gigih mempertahankan negara kita meskipun hanya dengan sepotong bambu runcing, tidak kah kita berfikir berapa banyak darah yang telah ditumpahkan. Akankah  kita hanya terdiam dan berpangku tangan melihat keadaan seperti ini? Akankah kita hanya termenung meratapi nasib negara kita? Tidakkah kita malu dengan usia kita? Tidak kah kita malu dengan julukan kita sebagai seorang pemuda? Mana semangat kita sebagai seorang pemuda? Jika dulu Indonesia merdeka karena semangat para pejuang pemudanya? Lalu sekarang dimana kontribusi kita sebagai seorang pemuda? Ayolah kawan nasib Indonesia ada di tangan kita sebagai seorang pemuda.

Filza Amalina
Etoser Surabaya

Saatnya yang Muda Bangkit
Sosok penggerak nasionalisme bangsa Bung Karno dengan gagahnya telah mengatakan “Beri aku sepuluh pemuda maka aku akan mengguncangkan dunia”1. Begitu pemuda, pemuda adalah sosok yang penuh dengan semangat. Rasulullah saw bersabda dalam hadist Abdullah bin Mas’ud ra, “ Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: Tentang umurnya dimana dihabiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkannya, dan tentang apa yang dia amalkan dari ilmunya”.(HR. At Tirmidzi).2 Dari hadits tersebut telah dijelaskan bahwa masa muda merupakan salah satu nikmat terbesar dan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Dari cuplikan perkataan Bung Karno dan sabda Rasulullah di atas menunjukkan bahwa sesungguhnya pemuda sangatlah berperan penting untuk Agama dan Negara. Masa muda merupakan masa yang paling produktif  karena pada masa Allah telah memberikan kekuatan badan dan pemikiran yang cemerlang sehingga sering kali pemuda selalu memberikan solusi dan inovasi dimanapun dia berada. Sebagai mana para tokoh pemuda Indonesia pada tempo dahulu, Bung Karno dengan keberaniannya dan pidatonya yang menggelegar sehingga orang merinding jika mendengarkan, Bung Tomo yang dapat mengerahkan seluruh arek Suroboyo untuk melawan sekutu. Begitu juga dengan tokoh-tokoh islam yang dapat menjadikan Islam berdiri tegak dan terus berkembang. Seperti Khalid Bin Walid yang begitu gigih menyebarkan Islam lewat medan pertempuran.
Namun yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana keadaan pemuda Indonesia pada kondisi saat ini, masih adakah tokoh penggerak seperti Bung Tomo yang dengan gagah berani di media. Masih adakah sosok Bung Karno yang pidatonya begitu tegas. Jika kita melihat di surat kabar atau media lainnya, banyak sekali kabar meresahkan masyarakat Indonesia, Tahukah kita bahwa bahwa 15 juta perempuan usia 15-24 di Indonesia melahirkan setiap tahunnya melahirkan diluar nikah, tahukah kita bahwa tidak kurang dari sekitar 2,3 juta kasus aborsi dan 20 persen dilakukan oleh remaja. Astaghfirullah, itulah kondisi remaja dan pemuda Indonesia saat ini. Akankah kita hanya terdiam melihatnya? Itulah kenyataannya, masihkah kita hanya akan berpura-pura tuli seakan-akan tidak terjadi apa-apa?  Ayolah pemuda bergeraklah, kita memang termasuk orang-orang beruntung karena kita bukan termasuk golongan orang-orang yang terjebak ke dalamnya. Tapi akankah kita hanya diam? Mau seberapa parah lagi keadaan negara kita sehingga kita baru mau bergerak? Saat yang kita yang muda bangkit
1. http://359.sitti.co.id
                                                                                                                                                2. Al Atsariyah.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar