Rabu, 05 September 2012

NEGARAWAN MUDA SAATNYA YANG MUDA BANGKIT SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA INDONESIA



Bangsa ini merindukan sosok pemimpin yang bukan sekadar politisi, tetapi juga negarawan. Kriteria negarawan memang sulit didefinisikan dengan alat ukur. Negarawan adalah orang yang mampu dan taat azas dalam menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan. Berbagai persoalan yang belum terselesaikan di Indonesia makin lama kian terabaikan, bahkan terlupakan. Belum tuntas suatu masalah, timbul persoalan yang lain. Maka tak salah kemudian dalam setiap momen bersejerah bangsa ini kita akanmenjumpai para pemuda yang  melakukan sebuah ”revolusi” peradaban mengatasnamakan Nasionalisme. Dalam sejarah bangsa kita yang mulia ini para pemuda menorehkan tinta emas sebagai garda terdepan perubahan.
”Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia manapun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya”(Hasan Al Banna)
Indonesia, sekilas tak ada ragu akan kebesaran bangsa yang sumber daya budaya dan manusianya melimpah ruah. Dulu bangsa inipernah berjaya dengan menyandang gelar macan asia karena perkembangan ekonomi, teknologi, dan sosoial politiknya yang begitu pesat. Namun kejayaan itu perlahan tapi pasti mulai runtuhberganti dengan problematika yang patah tumbuh hilang berganti. Ratah satu tumbuh seribu, hilang kecil muncul lebih besar.
Permasalahan terkini yang bisa dengan mudahnya kita ketahui tentu saja permasalahan degradasi moral pemuda dan kepemimpinan. Tak ada lagi Soekarno yang kharismatik itu, tak ada lagi Buya Hamka yang cerdas lagi religious itu, tak ada lagi Hatta yang jujur tapi tegas itu, tak ada lagi Soedirman yang gagah berani itu. Kini sosok-sosok negarawan itu diganti oleh mereka-mereka yang membawa Indonesia hingga pada kondisi saat ini.
Pertanyaan besar bagi pemuda kini adalah, mau jadi apakah masa mudamu dan masa depanmu? Kenapa tentang bangsa kita akan selalu berbicara tentang pemuda? Karena kita bicara masa depan makan kita akan selalu bicara pemuda, kita akan selalu bicara tentang generasi muda. Hal ini dipertegas dengan pernyataan tokoh-tokoh dan pemimpin dunia.seperti yang pernah disampaikan seorang tokoh pembaharu mesir, Hassan Albanna, “jika kamu ingin melihat masa depan suatu bangsa, lihatlah keadaan pemudanya”. Soekarno, proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia dalam pidatonya juga menegaskan vitalnya peran pemuda terhadap masa depan bangsa. Dalam pidato tersebut Soekarno mengatakan, “berikan aku seratus orang maka aku akan memindahkan Gunung Semeru dari tempatnya, tapi berikan aku 10 orang pemuda yang menggelora cintanya bagi bangsa, maka aku akan mengguncang dunia”. Mengapa sampai demikian besar perhatian dua tokoh dunia tersebut terhadap pemuda? Karena potensi yang dimiliki oleh kaum muda merupakan modal utama untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Dewasa ini memang sudah mulai banyak gerakan-gerakan luar biasa yang dilakukan oleh pemuda bangsa, hal yang paling terasa adalah dari sektor ekonomi berupa meningkatnya jumlah wirausahawan. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah wirausahawan per Januari 2012 mencapai 3,75 juta orang atau 1,56 persen dari total penduduk Indonesia. Kenaikan ini drastis mengingat pada 2010 tercatat angkanya masih 0,24 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sudah mulai timbul optimism menuju Indonesia mandiri secara ekonomi. Namun apakah itu sudah cukup? Kapan akan muncul sosok-sosok negarawan seperti Soekarno, Hatta, Hamka, Soedirman? Masih jauh rasanya, masih panjang jalannya. Lalu apakah kita harus menunggu berdiam diri? Jawabannya bangkit! Setiap diri kita adalah negarawan, setiap diri kita adalah pemimpin. Setiap kita adalah aktor perubahan bangsa.

Pemuda memiliki peran yang alamiah, yakni Kepeloporan dan Kepemimpinan dalam menggerakkan potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat. Dalam perannya sebagai Pelopor dan Pemimpin, Pemuda harus dibekali dengan tiga aspek penting, yaitu semangat, kemampuan, dan pengalaman.
Untuk itu, sudah saatnya membangun optimisme diri sebagai pemuda, sebagai pribadi yang nantinya mengemban tugas meneruskan perjuangan membangun peradaban bangsa. Diawali dengan optimisme diri sendiri, optimisme untuk mampu melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat, dan optimisme untuk memulai segala bentuk kebermanfaat dari sekarang. Karena nantilah saatnya, hal-hal besar akan terjadi karena kita mampu mengatasi hal-hal kecil. Setiap diri kita adalah negarawan, setiap diri kita adalah pemimpin. Setiap kita adalah aktor perubahan bangsa. Mari bangkit, menjadi satu, untuk Indonesia Optimis!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar